Sambutan Dekan
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Salam sejahtera, Om swastiastu, Namo Buddhaya, Salam kebajikan.
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kita masih berada dalam semangat keilmuan, kolaborasi, dan visi yang besar untuk kemajuan dunia kefarmasian.
Saya merasa terhormat dan penuh tanggung jawab untuk terus mendorong fakultas kita menuju cita-cita bersama, sebagaimana tertuang dalam visi kami:
"Menjadi Fakultas Farmasi yang Terkemuka di Bidang Farmasi Tingkat ASEAN."
Visi ini bukan sekadar slogan, tetapi kompas arah yang mengharuskan kita semua, dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan, dan alumni untuk terus berinovasi, berkompetisi dan beradaptasi dengan dinamika global.
Saat ini, kita hidup dalam era di mana ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat cepat, terutama dalam bidang digitalisasi dan kecerdasan buatan (AI). Dunia kesehatan, termasuk kefarmasian, tidak luput dari transformasi ini. Kita tidak bisa menutup mata terhadap kenyataan bahwa kini AI mampu membaca hasil laboratorium, chatbot bisa menjelaskan interaksi obat dan aplikasi digital bahkan bisa menyarankan regimen terapi kepada pasien.
Namun, perlu kita sadari bahwa teknologi bukan pengganti profesi farmasi, melainkan alat bantu yang akan memperkuat fungsi farmasi jika kita siap. Kita harus membekali diri dan mahasiswa dengan literasi digital dan etika penggunaan AI, kemampuan interpretasi data kesehatan berbasis evidence dan yang terpenting, sentuhan kemanusiaan dan tanggung jawab profesi yang tidak bisa digantikan oleh algoritma mana pun.
Seorang farmasis tidak hanya menghitung dosis atau menyusun regimen, tetapi juga hadir sebagai pembimbing pasien, penjaga keamanan terapi dan pilar dalam sistem pelayanan kesehatan yang berintegritas.
Kami di Fakultas Farmasi IIK Bhakta telah memulai integrasi kurikulum berbasis teknologi digital, termasuk topik farmasi digital, analisis big data dan telefarmasi. Mendorong penelitian yang bersinergi antara bidang farmasi dan kecerdasan buatan. Membina mahasiswa agar tidak hanya mahir secara akademik, tetapi juga memiliki kompetensi digital, komunikasi klinis dan kepemimpinan etis berbasis budaya PLUS (Prima dalam layanan, Luhur dalam budi pekerti, Unggul dalam berkarya dan Sejahtera dalam kebersamaan). Inilah bagian dari langkah konkret kami untuk menjadi fakultas farmasi yang benar-benar terkemuka di tingkat ASEAN.
Kepada seluruh sivitas akademika, mari kita bersatu dalam semangat inovasi dan kolaborasi. Jangan takut pada perubahan, tetapi kuasailah perubahan itu, agar kita bukan hanya bertahan, tapi menjadi penentu arah masa depan farmasi Indonesia, bahkan ASEAN. Kita adalah generasi farmasi yang tidak hanya memahami ilmu, tetapi juga menyikapi zaman dengan kebijaksanaan, keberanian, dan kompetensi.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Salam sehat dan tetap semangat.
Dr. apt. Anang Setyo Wiyono, M.Farm.
Dekan Fakultas Farmasi