PKM RSH 2023, Mahasiswa IIK Bhakta dari Tim Era Galadiri Melakukan Penelitian Terhadap Anak Jalanan

Pendaftaran Program Reguler, Jalur Reguler 1 Gelombang 1, D3 D4 S1 IIK Bhakta T.A. 2024 - 2025 Daftar Sekarang

Telah dibuka Program Kelas Karyawan (Kategori RPL, Progsus dan Alih Jenjang) TA 2024-2025Info Selengkapnya

 
 

PKM RSH 2023, Mahasiswa IIK Bhakta dari Tim Era Galadiri Melakukan Penelitian Terhadap Anak Jalanan

24 Aug 2023 13:11 by Totok Agung


Previous Next
 

Fenomena anak jalanan menjadi problem sosial di perkotaan, namun saat ini telah bergeser ke kota kecil bahkan di tingkat kabupaten (Mulu et al., 2022). Permasalahan yang kompleks pada anak jalanan meliputi banyak segmen dalam populasi yang tertinggal, marginal, eksploitasi dalam hal pemenuhan hak-hak dasar hidup, kesehatan, pemenuhan gizi, pendidikan dan perlindungan (Adriany et al., 2021). Secara global, prevalensi anak jalanan berusia kurang dari 18 tahun diperkirakan mencapai 800 juta pada tahun 2020. Uniknya, hampir 36% beban global anak jalanan ditemukan di negara-negara berkembang termasuk Indonesia (Mulu et al., 2022, Bajari and Kuswarno, 2020). Di Indonesia, terdapat peningkatan yang mengkhawatirkan dalam jumlah anak jalanan dari 9.800 ke 12.010 pada tahun 2020 (Bajari and Kuswarno, 2020).

Permasalahan spesifik, rawan gizi merupakan ancaman kesehatan utama pada anak jalanan (Alam et al., 2021). Hal tersebut berdampak penyakit menular yang berulang (Kumar et al., 2017). Konsekuensi tragis dari rawan gizi pada masa kanak- kanak meliputi morbiditas, mortalitas, dan gangguan pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif (Mulu et al., 2022). Stunting dan wasting adalah dua indeks paling umum yang digunakan untuk mendefinisikan kekurangan gizi (Nath et al., 2016). Prevalensi sekitar 53 dan 27 juta anak jalanan masing-masing menderita stunting dan wasting, terlebih terdapat 60% hingga 84% dari mereka dihadapkan pada kehilangan intelektual akibat kekurangan gizi (Mulu et al., 2022). Penyebab stunting dan wasting bersifat multidimensi dan berkorelasi erat dengan faktor perilaku kesehatan dalam buang air besar serta keamanan pangan (Kumar et al., 2017).

Berangkat dari keprihatinan ini, Hendra Adi Prasetiyo Bersama dengan Rafi Hadi Winata, Siti Nurdiana dan Yuyin Dhea Afufa dari program Studi S1 keperawatan juga menggandeng Nandya Zahra Putri Hakim dari program studi D3 Teknologi Laboratorium Medis bergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian Sosio Humaniora (PKM-RSH) yang fokus pada hubungan sinergistik perilaku buang air besar sembarangan dan keamanan pangan terhadap status gizi meliputi wasting dan stunting anak jalanan yang berada di Kota Kediri, Kabupaten Kediri dan Tulungagung.

Tim PKM Era Galadiri yang didampingi oleh Yohanes Andy Rias, M. Kep., PhD. Ini meneliti  nilai lymfosit dan neutrophil yang didukung dengan pengisian kuisioner oleh anak jalanan. Hasil laboratorium lymfosit dan neutrophil dijadikan data pendukung untuk mendeteksi adanya stress oksidatif. Sedangkan data tentang buang air besar sembarangan dan keamanan pangan didapat dari pengisian kuisioner dan wawancara.

Urgensi penelitian ini adalah langkah pemerintah Indonesia telah meluncurkan banyak perbaikan langkah-langkah untuk mengurangi beban kekurangan gizi antara yang berbeda segmen populasi. Namun, belum memiliki pengaruh yang jelas terhadap masalah kesehatan dan gizi anak jalanan.

 

Artikel Terkait


1. Beri Hadiah Motor Listrik Untuk Mahasiswa! Program CSR IIK Bhakta dan Distributor U-Winfly
2. Mahasiswa Asal Bojonegoro Jadi Wisudawan Terbaik IIK Bhakta Wisuda Semester Gasal TA 2023/2024
3. Mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat terpilih menjadi Presentator Oral pada Konferensi Nasional 2023
4. Mahasiswa D3 Farmasi IIK BHAKTA Jalani Sumpah Tenaga Teknis Kefarmasian
5. Waspada Penipuan yang Mengatasnamakan IIK BW dan SMKKBW
6. Fakultas Farmasi IIK Bhakta Ambil Sumpah Apoteker Baru Periode III