Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di tengah Pandemi COVID-19
4 Jul 2020 14:45 by Rizki Aprilia

Ditengah pandemi, pelayanan RSGM IIK BW tetap buka dengan mematuhi protokol kesehatan dan APD lengkap.

Ditengah pandemi, pelayanan RSGM IIK BW tetap buka dengan mematuhi protokol kesehatan dan APD lengkap.

Para dokter gigi selalu menggunakan APD standar WHO saat bertugas di RSGM IIK BW

Pelayanan kesehatan mulut di tengah pandemi COVID-19

Pelayanan RSGM IIK BW selama pandemi telah mengikuti protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah

Penyemprotan desinfektan rutin RSGM IIK BW dilakukan tiap pagi dan sore

Tak hanya dental unit saja yang disteril, tetapi ruang registrasi pasien dan lainnya juga disterilisasi
Previous
Next
Adanya pandemi COVID-19 menyebabkan berbagai sektor mengalami gangguan, salah satunya sektor pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Tak dipungkiri bila layanan kesehatan gigi dan mulut berpotensi tinggi menularkan virus SARS-CoV-2 atau lebih dikenal dengan corona. Pasalnya, penularan virus tersebut bisa melalui droplet/ percikan air liur, dimana cairan ini bisa saja tersembur di tengah proses pemeriksaan yang kemudian menempel di peralatan yang digunakan untuk memeriksa gigi.
Untuk menghindari hal tersebut, maka Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) menghimbau bila sifatnya tidak darurat dan masih bisa melakukan perawatan di rumah, maka sebaiknya tidak perlu mengunjungi pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Kategori yang dianggap darurat diantaranya:
- Muncul perdarahan pada area mulut yang tak kunjung berhenti;
- Nyeri pada gigi, gusi, atau tulang belakang;
- Nyeri dan pembengkakan (seperti gusi, wajah dan leher);
- Gigi palsu yang tidak berfungsi dengan benar;
- Rasa nyeri akibat kawat gigi;
- Perawatan gigi pasien yang menjalani pengobatan kanker;
- Perawatan pasca-operasi yang tidak dapat dilakukan secara mandiri;
- Trauma yang mempengaruhi kondisi bernapas;
- Perlu adanya tindakan pengambil sampel di area mulut.
Bila keadaan tidak darurat, maka sebaiknya rencana mengunjungi layanan kesehatan gigi dan mulut ditunda. Dan cukup lakukan perawatan secara pribadi di rumah menggunakan cara sederhana seperti kumur dengan air garam atau mengonsumsi obat pereda nyeri.
Selain himbauan, PDGI juga membuat sejumlah aturan terkait pelayanan kesehatan gigi dan mulut selama pandemi COVID-19. Adapun protokol aman tersebut diantaranya:
- Melakukan skrining mendetail terhadap semua pasien yang datang ke klinik;
- Cuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun atau alkohol dengan kandungan minimal 70% pada saat sebelum menyentuh pasien, melakukan prosedur pembersihan, terpapar cairan tubuh dan menyentuh lingkungan sekitar pasien;
- Melakukan etika batuk dan bersin yang tepat;
- Dokter gigi, staff gigi dan perawat gigi wajib menggunakan APD yang sesuai;
- Pasien dianjurkan untuk berkumur menggunakan hydrogen peroksida 0,5%-1% selama 60 detik atau povidone iodine 1% selama 15-60 detik sebelum dilakukan perawatan dan saat-saat yang diperlukan;
- Disarankan menggunakan rubber dam untuk mengurangi risiko penularan penyakit;
- Pembersihan alat kedokteran gigi secara rutin dengan natrium hipklorit 5% dengan perbandingan 1:100 selama 1 menit. Seluruh benda dan alat kedokteran gigi dapat dibersihkan menggunakan etanol 70%;
- Pembersihan lingkungan kerja, ruang tunggu pasien, dental unit hingga seluruh bagian dari klinik dengan cairan disinfektan. Contohnya cairan yang mengandung benzalkonium klorida 2%.
Protokol aman tersebut juga diterapkan di Rumah Sakit Gigi dan Mulut IIK BW. Rumah Sakit yang dibuka untuk umum ini tetap membuka pelayanan meski di tengah pandemi COVID-19. Hal ini dikarenakan kami sadar bahwa proses pelayanan kesehatan harus tetap berjalan.
Rumah Sakit Gigi dan Mulut IIK BW selain membuka layanan untuk umum, juga digunakan sebagai tempat praktik mahasiswa Kedokteran Gigi IIK BW pada saat perkuliahan. Mereka dilatih untuk menangani pasien dengan terjun langsung ke lapangan. Namun, selama pandemi sejak Maret lalu, praktik yang dilakukan oleh mahasiswa sementara ditunda dan dialihkan dengan pembelajaran daring (online). Selama pembelajaran daring, mahasiswa S1 Kedokteran Gigi juga dibekali dengan materi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi, salah satu tujuannya agar nantinya bisa menangani pasien dalam kondisi apapun. Nantinya bila keadaan sudah kondusif, mahasiswa akan dipersiapkan untuk mulai terjun lagi di RSGM untuk praktik menangani pasien dan siap menjadi dokter gigi yang andal di masa depan.
Apakah kamu juga tertarik bergabung bersama kami menjadi bagian dari pelayanan kesehatan gigi dan mulut? Kenali lebih lanjut prodi S1 Kedokteran Gigi dengan klik link berikut ini.
https://iik.ac.id/web.php?judul=s1_kedokteran_gigi_iik_bw&r=prodi_iik_bw&sp=s1doktergigi
Artikel Terkait