Selama pandemi COVID-19, profesi tenaga kesehatan seringkali menjadi sorotan. Peran mereka sangat penting karena berada di garda terdepan untuk menangani kasus COVID-19 yang hingga kini masih terus meningkat. Bukan hanya dokter dan perawat saja yang punya peran penting saat pandemi ini, pemerintah Indonesia pun meminta pelayanan kefarmasian tetap berjalan. Peran seorang apoteker sangat diperlukan dalam memastikan produksi, distribusi dan pelayanan obat, kosmetik serta alat kesehatan sampai ke masyarakat dengan baik. Apoteker merupakan seorang sarjana farmasi yang lulus ujian kompetensi apoteker serta telah mengucapkan sumpah jabatan apoteker. Salah satu tugas seorang apoteker yakni bertanggung jawab untuk memberikan obat sesuai resep dokter. Selain itu, apoteker juga memiliki tugas mengedukasi masyarakat mengenai penggunaan obat yang rasional serta efek sampingnya. Apoteker yang bekerja di berbagai sektor kesehatan memiliki peran strategis tersendiri dalam mencegah penularan dan penanganan COVID-19. Apoteker tidak hanya bekerja di apotek dan rumah sakit saja. Ada pula apoteker yang bekerja di perusahaan farmasi serta distributor obat. Berikut adalah peran apoteker dari berbagai sektor di tengah pandemi COVID-19: 1. Apoteker di sektor klinis Apoteker yang bekerja di sektor klinis sebagai tenaga kesehatan di apotek atau rumah sakit memastikan ketersediaan dan kualitas produk kesehatan baik untuk upaya pencegahan hingga pengobatan. Produk kesehatan untuk upaya pencegahan meliputi suplemen, masker, alat pelindung diri, dan hand sanitizer. Sementara untuk pengobatan meliputi obat-obatan, ventilator, dan gas medis. Apoteker yang bertugas di rumah sakit melakukan pelayanan kefarmasian untuk memastikan keamanan, ketepatan pemberian obat, dan efikasi sehingga pasien dapat disembuhkan serta minim dari efek samping yang tidak diinginkan. 2. Apoteker di apotek Apoteker di apotek juga mengedukasi masyarakat dalam bagaimana melakukan pencegahan, memberikan rekomendasi produk untuk usaha pencegahan, serta memberi informasi terpercaya kepada masyarakat di tengah maraknya berita hoax terkait COVID-19. 3. Apoteker di Masyarakat Masyarakat mulai kritis terhadap obat-obatan yang dikonsumsinya. Disnilah peran apoteker sangat dibutuhkan untuk mengedukasi masyarakat. Apoteker memiliki tanggung jawab terhadap obat yang tertulis di dalam resep. Apoteker merupakan konsultan obat bagi dokter maupun pasien yang memerlukannya. Apoteker harus mampu menjelaskan tentang obat yang berguna bagi pasien karena dia mengetahui tentang: - Cara menggunakan dan meminum obat
- Efek samping yang timbul jika obat dipakai
- Stabilitas obat dalam berbagai kondisi
- Toksisitas dan dosis obat yang digunakan
4. Apoteker di perusahaan farmasi dan distributor Apoteker yang bekerja di perusahaan farmasi & distributor memastikan ketersediaan obat-obatan yang diperlukan selama pandemi COVID-19 baik dengan memproduksi obat yang dibutuhkan ataupun dengan mengimpor obat yang belum dapat diproduksi di dalam negeri. Perusahaan Farmasi BUMN telah memproduksi obat yang digunakan sebagai bagian terapi dari COVID-19, yaitu Klorokuin, Oseltamivir, dan Azitromisin. Ada juga perusahaan farmasi swasta yang memproduksi Hidroksikuinolon yang dapat digunakan sebagai alternatif Klorokuin. Sebagai catatan, Indonesia saat ini masih memiliki ketergantungan impor pada bahan baku farmasi. Dalam memaksimalkan pelayanan farmasi dalam menghadapi pandemi COVID-19, apoteker yang bekerja di bidang pelayanan harus dapat memastikan bahwa setiap langkah pelayanan kefarmasian ditegakkan. Mulai dari riwayat penggunaan obat, pengkajian resep, memastikan rasionalitas obat yang diberikan, monitoring terapi obat dan juga edukasi mengenai obat-obatan yang digunakan untuk terapi COVID-19. Bagaimana tertarik mengenal prodi farmasi lebih lanjut? Terdapat jenjang D3, S1 hingga profesi untuk bidang farmasi di IIK BW. Silakan kunjungi halaman prodi D3 Farmasi, S1 Farmasi, dan apoteker untuk mengetahui detail informasi prodi. Mari berjuang bersama demi peningkatan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia.
|